Filsafat yang pertama tidaklah lahir di tanah airnya sendiri (yunani). Tetapi lahir di tanah perantauan di IONIA  (Pesisir barat Asia Kecil ), daerah ini merupakan koloni bangsa yunani yang pindah dari negeri asalnya akibat penyerbuan suku Doria ke dalam daratan Yunani dan juga karena keadaan tanah Yunani sendiri tidak begitu subur dan tidak seberapa luas. Di daerah perantauan inilah terutama di IONIA bangsa yunani mencapai kemajuan besar masyarakatnya makmur dalam bidang ekonomis maupun bidang kulturil.

Kemakmuran tersebut banyak memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpikir membahasa hal-hal lain selain dari kepentingan penghidupan. Mereka membahas tentang kepercayaan Agamanya yang pada mulanya mereka tidak terima begitu saja karena tidak disertai dengan pengertian  yang rasionil. Alam pikiran itu kemudian lebih merdeka lagi pembahasannya dan sampai menjangkau pada persoalan keadaan alam semesta ini dari mana timbulnya untuk apa gunanya, dan kemudian dimna akhirnya.

I.R  POEDJAWIJATNA  dalam hal kejadian alam menyatakan sebagai berikut: Pada masa itu ada keterangan keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan itu lalu mencoba mncari keterangan lain.Mereka menanyakan dan mncari jawabnya.;apakah sebetulnya alam itu. Apakah intisarinya ?munkin beraneka warna dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu. Mereka mencari inti alam,

Pemikiran-pemikiran ini timbul pada sekitar abad ke-6 sebelum masehi di kota Miletos di Asia kecil. Justru itulah Miletos merupakan tempat lahir pertama Filsafat. Karena pada waktu itu Miletos adalah kota terpenting dari ke dua belas kota Ionia. Kota ini terletak di bagian selatan Asia kecil.mempunyai pelabuhan yang memungkinkan perhubungan dengan banyak daerah lain. Dengan demikian miletos menjadi titik pertemuan untuk banyak kebudayaan dan segala macam informasi dapat ditukar antara orang-orang yang berasal dari berbagai negri.

A.    Riwayat Hidup.

Sejarah tentang kapan kapan tahun kelahiran Thales tidak ada kesepakatan yang pasti dari para ahli – ahli sejarah., pada umumnya mereka menyebutkan bahwa Thales hidup sekitar tahun 625-545 SM.. Namun dimana atau di kota apa Thales dilahirkan mereka sependapat bahwa kota miletos di Asia kecil adalah tempat lahirnya Thales.

Dr. K. Bertens dalam bukunya Sejarah Filsafat Yunani menyatakan : Tentang tokoh ini (Thales) banyak dongeng-dongeng yang beredar dan tidak dapat dipercaya akan kebenarannya. Hampir semua faktor yang kita ketahui tentang hidupnya,kita dengar dari sejarahwan Hedorotos (abad ke 5 s.M)tetapi herodotos tidak menyebutnya dengan nama “filsuf” dan  tidak menceritakan keaktifannya sebagai filsuf.Baru kemudian Aristoteles (abad ke 4 SM.) mengenakan kepada Thales Gelar filsuf yang pertama.

Thales adalah dikenal sebagai seorang saudagar yang sering berlayar ke Mesir. Di Mesir, Thales mempelajari ilmu ukur dan membawanya ke Yunani. Ia dikatakan dapat mengukur piramida dari bayangannya saja.]Selain itu, ia juga dapat mengukur jauhnya kapal di laut dari pantai. Kemudian Thales menjadi terkenal setelah berhail memprediksi terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 Mei tahun 585 SM. Thales dapat melakukan prediksi tersebut karena ia mempelajari catatan-catatan astronomis yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.

Ketepatan prediksi ini membuat namanya sangat terkenal dan diabadikan sebagai salah satu dari tujuh orang bijak (sage) yang terdapat pada hikayat Yunani
yaitu : (Bias dari priene,Pyttakos dari mytelene,Soloon dari athena,Kleiboulos dari Lindos,Khibon dari sparta,Periandros dari Korintos,dan thales dari miletos)

Di dalam bidang politik, Thales pernah menjadi penasihat militer dan teknik dari Raja Krosus di Lydia. Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat politik bagi dua belas kota Iona.

B.     Pemikiran dan  Ajaran – Ajaran.

 Ahli sejarah mencatat bahwa Thales tidak menuliskan pikiran-pikirannya tetapi mengajar muridnya dari mulut ke mulut, Sehingga ajaran-ajaranya baru dapat diktahui setelah dikembangkan oleh murid-muridnya dari mulut-ke mulut kemudian oleh Aristoteles (seorang murid Thales yang mashur) ditulis dan dibukukan. Dengan demikian maka ;Aristoteles adalah sumber utama kita untuk mengetahui ajaran dan pemikiran Thales.Adapun pemikiran dan ajaran – ajaran Thales antara lain sebagai berikut yaitu:

1.Air sebagai Prinsip Dasar Segala Sesuatu

Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar (dalam arche) segala sesuatu. Air menjadi pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa ada sebab-sebab di luar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk hidup juga memerlukan air untuk hidup, Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang.

Selain itu, ia juga mengemukakan pandangan bahwa bumi terletak di atas air,] Bumi dipandang sebagai bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.

2. Pandangan tentang Jiwa

Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagat raya memiliki jiwa karena alam ini penuh dengan dewa-dewa. Jiwa tidak hanya terdapat di dalam benda hidup tetapi juga benda mati.

Teori tentang materi yang berjiwa ini disebut hylezoisme. Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena mampu menggerakkan besi.

3.Teorema Thales

Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut teorema Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya. Teorema Thales berisi sebagai berikut:

Lingkaran yang terbagi dua sama rata maka disebut diameter.

Teorema Thales :

v  1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.

v  2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar.

v  3. Sudut-sudut vertikal yang terbentuk dari dua garis sejajar yang dipotong oleh sebuah garis lurus menyilang, sama besarnya.

v  4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.

v  5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.

v  6. Segitiga dengan alas diketahui dan sudut tertentu dapat digunakan untuk mengukur jarak kapal.

4. Pandangan Politik

Berdasarkan catatan Herodotus, Thales pernah memberikan nasihat kepada orang-orang Ionia yang sedang terancam oleh serangan dari Kerajaan Persia pada pertengahan abad ke-6 SMThales menyarankan orang-orang Ionia untuk membentuk pusat pemerintahan dan administrasi bersama di kota Teos yang memiliki posisi sentral di seluruh Ionia. Di dalam sistem tersebut, kota-kota lain di Ionia dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem pemerintahan Ionia. Dengan demikian, Ionia telah menjadi sebuah wilayah yang bersatu dan tersentralisasi