Banyak kita dengar di sekitar kita bahwa orang-orang berpendapat bahwa, “taubat itu mah gampang, ntar-ntaran aja klo dah tua!!!”. Astgahfirullah, kenapa kata taubat begitu disepelekan oleh semua atau hamper semua oaring di dunia ini (lebay juga yah..). sebenarnya taubat itu ga gampang, keliatan nya aja gampang tapi kalo udah mo dilakuin, berat nya baru berasa beraaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttt bgt…makanya kata taubat jangan                    dslahartikan.

Kadang kita (gue sebagai penulis juga lho…), ketika melihat atau mendengar ada teman yang mau atau bertaubat maka spontan lah kata-kata “cieeeeeeehhhh, suit-suit, tobat ni ye???” berbaris secara rapi dan tertata keluar dari mulut kita yang manis, pahit dan bahkan (manis asam asin rame rasa nya— hehehe ngiklan… bayar neh….). kenapa?? Emang nya ada yang slah dengan taubat? Apakah kita akan menjadi hina klo taubat? Ga lageeeeee… bahkan sebernarnya kita bahkan jadi seorang hamba yang akan sangat terpuji dan terbaik di hadapan tuhan. Tapi dasar emang manusia yang enggak merasa cukup klo belum puas dengan diri sendiri… puas disini ada beberapa, diantara nya adalah puas untuk mencemooh dan mengejek atau biasa minang neyebut nya mangancehan…. dan kita bahkan akan ketagihan untuk melakukan nya lagi dan lagi..

Coba kita renungkan, kenpa klo teman2 kita berbuat dosa dan kemungkaran, sebagai contoh yang biasa dilakukan mahasiswa, (-yang ni gue ga di itung- ) kaya’ NONTON BOKEP, NYEBARIN BOKEP, BAHKAN BIKIN BOKEP….. eh malah kita, (kita?? Kalian aja deh…) bilang nya… wah.. lo dah gede ya?? Atau wow hebat neh, bagi dungz… subhanallah?? kenapa semua ini terjadi?? Kenapa klo kita berbuat dosa, kita seperti menikmati makanan lezat yang didatangkan dari restoran ternama klas dunia dan di hidangkan secara gratis. Namun untuk bertaubat kita menjauh karena seperti di paksa makan kotoran sapi yang udah di aduk dengan kotoran2 hewan lainya.. kita sepertinya ogah untuk bertaubat.. kita bosan untuk berdoa, kita bosan untuk menangisi semua dosa-dosa yang telah masuk dalam pundi-pundi kehidupan kita. Dan kita malah sibuk untuk tertwa terbahak untuk menikamati lari PAHALA-PAHALA dari lingkaran kehidupan ini, kita hanyut dengan semua kilau dunia dan melupakan akhirat kampong yang sebenarnya kita tuju untuk perhentian selamanya.

Kenapa taubat menjadi sebuah kata yang akan menjadi sasaran empuk, untuk diremehkan, disisndir dan di cemooh. Kenapa dosa dan kata-kata kasar menjadi layak dan patut untuk di perbincangkan. KENAPA? KENAPA? Hal ini tidak dpat dijawab dengan kata KARENA, namun harus di fikirkan matang-matang, di cari penyelesaiannya dan diacri cara untuk meluruskan masyarakat dalam memandang kata TAuBAT atau TOBAT…..

Semoga dengan tulisan ini kita semua bisa tersadarkan dan bisa menjadi sebuah cambuk (jangan cambuk lah ya… karena kedengarannya terlalu BAR_BAR.. ) tapi menjadi sebuah alarm yang dapat mengungatkan kita, saya, anda dan semua yang telah, sedang dan akan membaca tulisan ini.. terima ksih telah meluangkan waktu anda untuk membaca semoga bermanfaat dan berguna.. amiiiiinnn… mari jadikan hari-hari kita menjadi hari-hari untuk bertaubat,

karena ingat “TIDAK AKAN ADA DOSA BESAR JIKA DOSA KECILNYA KITA HAPUS SETIAP HARI, TAPI TIDAK AKAN ADA DOSA KECIL JIKA SEMUA KITA TUMPUK SEDIKIT DEMI SEDIKIT YANG MENDADAK MENJADI BESAR ”… CUKUP UCAPKAN ASTAGHFIRULLAHAL’ADZIM…. STIAP SAAT maka kita akan terhindar dari dosa aminn…. (ampuni dosa kami ya ALLAh)